Surat An-Nisa Ayat 59: Ketaatan pada Allah, Rasul, dan Ulil Amri

Bagikan artikel ini 😍

Surat An-Nisa, yang berarti “Para Wanita,” adalah surat ke-4 dalam Al-Qur’an yang berisi 176 ayat. Surat ini membahas berbagai aspek kehidupan sosial, hukum, dan moral dalam Islam. Salah satu ayat yang sangat penting dalam surat ini adalah ayat ke-59, yang menekankan ketaatan kepada Allah, Rasul, dan para pemimpin di antara manusia (Ulil Amri). Ayat ini menjadi pedoman penting bagi umat Islam dalam menjaga kesatuan dan ketaatan dalam masyarakat.

Teks Arab Surat An-Nisa Ayat 59 dan Terjemahannya

Surat An-Nisa Ayat 59:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ ۖ فَإِن تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا

Terjemahan Surat An-Nisa Ayat 59:

“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan Ulil Amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.”

Tafsir dan Makna Surat An-Nisa Ayat 59

Ayat ini memberikan bimbingan yang jelas mengenai hirarki ketaatan dalam Islam, serta panduan tentang bagaimana menyelesaikan perselisihan yang mungkin timbul dalam masyarakat.

1. Ketaatan kepada Allah dan Rasul

Ketaatan kepada Allah adalah bentuk utama dari ibadah seorang muslim. Hal ini mencakup kepatuhan penuh terhadap perintah-perintah Allah yang ada dalam Al-Qur’an. Ketaatan kepada Rasul berarti mengikuti ajaran dan sunnah Nabi Muhammad SAW yang telah dijadikan teladan oleh Allah untuk seluruh umat manusia.

2. Ketaatan kepada Ulil Amri

Ulil Amri adalah pemimpin atau penguasa dalam masyarakat Islam. Mereka adalah orang-orang yang diberi wewenang untuk mengatur urusan umat berdasarkan syariat Islam. Ketaatan kepada Ulil Amri sangat penting untuk menjaga ketertiban dan kedamaian dalam masyarakat. Namun, ketaatan ini tidak bersifat mutlak; seorang muslim hanya wajib taat kepada pemimpin selama mereka tidak memerintahkan untuk melakukan maksiat atau hal-hal yang bertentangan dengan ajaran Islam.

3. Penyelesaian Perselisihan

Ayat ini juga memberikan solusi jika terjadi perselisihan atau perbedaan pendapat di antara umat Islam. Perselisihan tersebut harus diselesaikan dengan merujuk kembali kepada Allah dan Rasul-Nya, yang berarti kembali kepada Al-Qur’an dan Sunnah. Ini menunjukkan betapa pentingnya menjadikan Al-Qur’an dan Sunnah sebagai rujukan utama dalam setiap aspek kehidupan seorang muslim.

Hikmah dan Pelajaran dari Surat An-Nisa Ayat 59

1. Menjaga Kesatuan Umat Dengan adanya perintah untuk taat kepada Allah, Rasul, dan Ulil Amri, ayat ini menekankan pentingnya menjaga kesatuan dan persatuan di antara umat Islam. Ketaatan ini membantu menciptakan ketertiban sosial dan mencegah kekacauan yang disebabkan oleh perselisihan.

2. Ketaatan Bersyarat Ketaatan kepada pemimpin dalam Islam tidak bersifat mutlak. Seorang muslim harus selalu memprioritaskan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Jika perintah pemimpin bertentangan dengan ajaran Islam, maka tidak ada kewajiban untuk menaati perintah tersebut.

3. Pentingnya Rujukan kepada Al-Qur’an dan Sunnah Ayat ini mengajarkan bahwa solusi terbaik dalam menyelesaikan perbedaan pendapat adalah dengan merujuk kepada Al-Qur’an dan Sunnah. Ini mengajarkan kepada kita untuk selalu mendasarkan keputusan dan tindakan kita pada petunjuk dari Allah dan Rasul-Nya.

Dalil Al-Qur’an dan Hadis Tentang Ketaatan

1. Surat An-Nur Ayat 51:

إِنَّمَا كَانَ قَوْلَ الْمُؤْمِنِينَ إِذَا دُعُوا إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ أَن يَقُولُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۚ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

“Sesungguhnya jawaban orang-orang mukmin, apabila mereka dipanggil kepada Allah dan Rasul-Nya agar Rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah ucapan, ‘Kami mendengar, dan kami patuh’. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.”

2. Hadis Riwayat Bukhari:

“Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya. Seorang penguasa adalah pemimpin bagi rakyatnya, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas rakyatnya.” (HR. Bukhari)

Relevansi Ayat Ini dalam Kehidupan Modern

Ketaatan kepada Allah, Rasul, dan Ulil Amri memiliki relevansi yang sangat penting dalam kehidupan modern. Dalam era di mana otoritas dan kepemimpinan sering diperdebatkan, ayat ini mengingatkan umat Islam untuk tetap menjaga ketaatan kepada pemimpin, selama mereka berpegang pada ajaran Islam.

Ayat ini juga menekankan pentingnya merujuk kepada Al-Qur’an dan Sunnah sebagai pedoman utama dalam mengambil keputusan, baik dalam kehidupan pribadi, sosial, maupun politik. Ini menunjukkan bahwa Islam memiliki sistem yang komprehensif untuk mengatur kehidupan manusia, yang jika diterapkan dengan benar, akan membawa kebaikan dan kedamaian bagi seluruh umat.

Kesimpulan

Surat An-Nisa Ayat 59 adalah salah satu ayat yang sangat penting dalam Al-Qur’an karena memberikan pedoman tentang ketaatan dalam Islam. Ayat ini mengajarkan kita untuk selalu taat kepada Allah, Rasul, dan para pemimpin selama mereka memerintahkan kebaikan sesuai dengan ajaran Islam.

Dengan memahami dan mengamalkan ayat ini, kita dapat menjaga kesatuan umat dan mencegah terjadinya perselisihan yang dapat merusak tatanan masyarakat. Semoga kita semua bisa mengambil hikmah dari ayat ini dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Bagikan artikel ini 😍
Febri Suryanto
Febri Suryanto

Seorang Web Design & Development Profesional yang senang berbagi informasi dan pengalaman seputar Digitalisasi.

Artikel: 34